Syarat Pembuatan SKCK

Kali ini aku akan cerita pengalamanku mencari Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di polsek dan polres sebagai persyaratan mencari pekerjaan.
Proses pembuatan SKCK di polsek :
1. Pertama harus minta surat pengantar dari kelurahan sesuai dengan tempat tinggal di kartu identitas, bilang aja mau minta surat pengantar untuk membuat surat SKCK di polsek nanti petugas kelurahan udah tau. Setelah itu kamu harus pergi ke kantor kecamatan untuk meminta tanda tangan pak camat dan nomor surat serta jangan lupa untuk dilegalisir.
2. Datang ke polsek dengan menyerahkan surat pengantar tersebut, KTP, dan pas foto ukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar. Yaitu 1 lembar ditempel untuk arsip polsek sedangkan 1 nya ditempel pada SKCK. Maksud dan tujuan pembuatan SKCK juga akan ditanyakan.
3. Biaya pembuatan SKCK polsek sebesar Rp.10.000,00, nunggu sekitar 15 menit, proses pembuatan SKCK selesai
Sedangkan proses pembuatan SKCK di polres
Setiap daerah mungkin akan memiliki peraturan yang berbeda dalam membuat SKCK, di Kota Sragen (tempat tinggalku) dalam membuat SKCK di polres tidak perlu adanya surat pengantar dari polsek.
1. Pertama, mengisi formulir identitas diri yang telah disediakan petugas. Setelah itu melakukan sidik jari.
2. Menyerahkan fotocopy KTP dan pas foto ukuran 4 x 6 sebanyak 3 lembar.
3. Proses pembuatan SKCK dapat ditunggu selama 20 – 30 menit (pas nggak banyak antri)
4. Biaya pembuatan SKCK di Polres sebesar Rp.10.000,00
5. Jika ingin legalisir, bisa langsung ditunggu..
Sekian, semoga bermanfaat J

Relawan atau Karyawan ?

Udah lamaaaaa banget rasanya gak pernah buka blog lagi, karena saking lamanya sampai-sampai ini blog ada sarang laba-labanya hehe.. well, nggak tahu kenapa malam ini aku tergerak untuk mencoba menulis lagi (weits bahasanya dalem men *tergerak*). Entah kenapa akhir-akhir ini aku merasa jenuh banget, pertama karena sekarang aku sudah bukan mahasiswa alias pengangguran , kedua karena aku bingung dengan semua pilihan yang aku buat. Yaitu kuliah, kerja, atau kuliah sambil kerja (hmmm…. Bisa nggak ya??? ) . inilah hidup, penuh dengan pilihan. Dan kita harus memilih salah satu dari pilihan2 itu. Kenapa aku bingung, karena sekarang aku dihadapkan oleh beberapa keadaan dimana aku harus memutuskannya dengan segera. Dari lubuk hati yang paling dalam weitssss, aku sebenarnya pengen lanjut kuliah lagi. Kenapa? Karena dari pertama aku pengen jadi seorang dosen. Aku senang bertemu dengan orang baru dan aku benci pekerjaan yang monoton. Tapiiiiii, saat ini aku harus menyadari bahwa uang tabunganku selama dua tahun bekerja part time belum cukup untuk membiayai kuliah lanjutku ini. Dari dulu aku sudah berusaha sebisa mungkin untuk membiayai kuliahku sendiri disamping beasiswa yang selama itu aku dapat. Aku bersyukur, aku diterima di perguruan tinggi negeri. Jadi tidak sulit untuk mencari beasiswa. Aku berusaha lepas dari tanggungan orang tuaku, begitu juga sekarang, jika aku mampu melanjutkan kuliah, aku juga pengen dari hasil kerjaku sendiri. Hal yang membuat aku sedih adalah, sekarang aku sudah menginjak umur 20 tahun *inget umur*, dan statusku sekarang sudah lulus. Daaaaan tahu sendiri kan, kewajiban kita setelah lulus kuliah adalah segera mencari kerja. Aku bersyukur banget punya orang tua yang selalu mendukung apapun pilihanku, selama aku bisa bertanggungjawab atas pilihan yang aku buat itu. Tapi nggak tahu kenapa, semakin tinggi hasrat buat lanjut kuliah. Semakin sering juga aku memikirkan kehidupan orang tuaku. Disini aku anak terakhir, dan kakak perempuanku sudah menikah. Otomatis tanggungan hari tua untuk orang tuaku ada di aku. Sedih nya lagi selama duapuluh tahun ini, aku belum bisa memberikan sesuatu yang berarti buat orang tuaku (duuuh jadi baper nih :’) ). Oke kita lanjut cerita, beberapa waktu yang lalu aku membaca sebuah buku, ada sebuah kutipan yang menarik di buku tersebut. Disitu tertulis “ Jadilah Relawan, Bukan Karyawan”. Apa maksud dari tulisan ini, aku kemudian tertarik untuk membaca lembar sebaliknya halaman demi halaman. Ada apa dengan kata “Relawan” dan “ Karyawan”? kata “karyawan” itu dipakai jika ada seseorang yang bekerja dan mengikuti apa yang sudah berjalan sedangkan “relawan” dipakai untuk seseorang yang mengabdikan dirinya dalam sebuah pekerjaan secara sukarela. Naahhh, tahu kan maksudnya ke arah mana pembicaraan ini tertuju. Yapssss, intinya dalam melakukan sebuah pekerjaan. Pertama, kita harus mencintai pekerjaan itu sehingga kita bisa melakukannya dengan sukarela tanpa embel-embel se terkemuka apa perusahaan tempat kita bekerja dan seberapa besar gaji yang kita dapat. Hal pertama yang harus kita miliki ialah kita harus mencintai pekerjaan itu sehingga nantinya kita bisa hidup sebagai relawan bukan karyawan. Memang nggak gampang mendapatkan pekerjaan seperti apa yang kita cintai. Makanya sejak dari awal kita harus tau kemana kita harus melangkah dan pilihan apa yang harus kita tuju. Mungkin yang awalnya karyawan bisa jadi relawan jika kita mampu menemukan apa yang sebenarnya kita cari dalam hidup. Dan itu yang tahu diri kita masing-masing. Hidup itu penuh arti, tapi banyak yang belum bisa mencari arti hidup yang sesungguhnya. Termasuk disini aku yang belum mampu. Nasihat buat diriku saat ini adalah Semangat belajar dan berproses lebih baik. Teruslah berbagi dan hargailah perbedaan, karena itu membahagiakan 

business? it’s easy..

Pelajaran yang saya dapatkan dari spiritual gathering “business its easy “ bersama ustad Yusuf Mansur hari ini sungguh luar biasa. Walaupun awal keberangkatan ku menuju ke TKP mengalami sedikit gangguan karena ban sepeda motor yang aku boncengi tiba-tiba harus bocor. Tapi Alhamdulillah sekali aku dan temanku bisa sampai tujuan dan kembali lagi ke kos dengan selamat.. di sana saya benar-benar mendapatkan pelajaran berharga dari semua kisah perjalanan hidup yang diceritakan oleh ustad, yang kesimpulan dari semua ceritanya adalah “Keajaiban Bersedekah”. Ya bersedekah, orang-orang super yang meraih kesuksesan dengan bersedekah. Mereka yang kehidupan awalnya tidak seberuntung kita. Tapi mereka rajin bersedekah dalam hidupnya, mereka rela menyedekahkan harta mereka hingga tidak memiliki tempat tinggal dan tidak lagi memiliki apapun. Mereka berangkat berjuang memulai semuanya dari nol,mengalami jungkir balik dalam kehidupannya namun bisa melalui hari-hari yang sulit dengan jiwa pantang menyerah hingga sekarang bisa menjadi orang sukses. Mereka sekarang menjadi pengusaha kaya dan bisa menghidupi banyak orang di sekitarnya. Dan sampai sekarang ,kebiasaan mereka untuk bersedekah tidak pernah mereka tinggalkan. Subhanallah..ini semua karena kehendak Allah yang membuat mereka seperti itu.
Dari semua pembahasan yang ada intinya adalah jika kita ingin berhasil meraih cita-cta, meraih hajat dalam hidup kita, sukses berbisnis ,ingin menjadi seorang pengusaha,atau menginginkan apapun itu kuncinya adalah rajin bersedekah. Sekecil apapun sedekah itu, yang penting kita lakukan dengan ikhlas. amalan sekecil apapun jika kita lakukan dengan rutin itu jauh lebih baik. Sedekah dapat memberikan pengaruh yang besar dalam kehidupan kita. Sedekah juga bisa membersihkan diri kita. selain bersedekah dan menjalankan ibadah kita seperti shalat fardu hal yang harus kita jaga setiap waktu adalah
1. Shalat Dhuha
2. Puasa Sunah
3. Menjaga malam nya dengan berdzikir
4. Shalat hajat
5. Shalat tahajud

Biasakanlah menjalankan sunah-sunah ini setiap waktu, insyaallah hal yang kita inginkan bisa kita capai dan tentunya selalu bersikap istiqomah, pantang menyerah, dan selalu berhuznudzon kepada Allah. Bagi Allah tidak ada hal yang mustahil, sesulit apapun itu jika kita mau berusaha dan pantang menyerah semua akan menjadi nyata.